Jumat, 21 Oktober 2011

ABORSI

Aborsi telah menjadi masalah bagi bangsa Indonesia umumnya. Dalam UU kesehatan aborsi hanya dibenarkan jika membahayakan kesehatan ibunya, itupun dengan beberapa syarat tertentu. Namun praktik aborsi ilegal telah menjadi aktifitas sebagian remaja, dukun dan tenaga kesehatan yang tak bertanggung jawab. Mereka hanya mengejar keuntungan materi semata tanpa melihat dampak dan akibat lebih jauh serta hukum Allah.
Berikut ini adalah kisah yang dapat menjadi pelajaran:
Seorang remaja masih kuliah datang ke dukun dengan berharap banyak dukun tersebut mau menggugurkan kandungannya. Tetapi sang dukun bayi bersikukuh bahwa dia takut hukuman Tuhan nantinya. Dengan di temani pacarnya yang seorang anggota dan sudah mempunyai istri, remaja tersebut tetap berharap dukun tersebut mau menggugurkan kandungannya. Dukun mengatakan ”sampai kapanpun saya tidak mau menggugurkan perbuatan bejat kamu”

Beberapa bulan kemudian anaknya dilahirkan di rumah sakit dan mengajak dukun bayi tersebut untuk  ikut serta. Setelah melahirkan bayi tersebut langsung diberikan kepada dukun bayi. Harapannya sekarang bukan membantu menggugurkan kandungan tetapi diberikan bayi yang masih orok agar dijadikan anak sang dukun dengan hanya di beri beberapa uang untuk membawa pulang ke rumah dukun dan membesarkannya. Seminggu kemudian dia datang dengan memberi beberapa lembar uang untuk membeli susu. Lalu 2 bulan kemudian dia datang lagi dengan membawa beberapa lembar puluhan ribu. Setelah itu tak pernah datang sampai beberapa waktu lamanya. Ketika anak tersebut menginjak usia 1 tahun lebih, sang ibu datang dengan membawa anak orok lagi hasil hubungannya dengan orang yang sama. Tujuannya datang adalah dengan maksud yang sama yaitu ingin memberikan bayi orok kepada dukun tersebut. Lalu dia berkata ”Enak sekali, kamu yang buat saya yang susah untuk membesarkan anaknya. Untuk kali kedua dia menolak orok bayi tersebut. (cerita dukun anonim)
Demikian hanya satu contoh dari kisah yang terjadi di masyarakat kita. Belum lagi kasus yang sering terungkap seperti adanya kuburan bayi di rumah dukun X atau adanya praktik ilegal oleh dr. Y.  Mungkin ada ratusan atau ribuan kisah yang hampir sama. Oleh karena itu marilah kita membahas tentang aborsi ini agar kita dapat mengantisipasinya.

Pengertian aborsi
Secara medis, aborsi adalah berakhirnya atau gugurnya kehamilan sebelum kandungan mencapai usia 20 minggu, yaitu sebelum janin dapat hidup di luar kandungan secara mandiri. Tindakan aborsi mengandung risiko yang cukup tinggi, apabila dilakukan tidak sesuai standar profesi medis. Berikut ini berbagai cara melakukan aborsi yang sering dilakukan:
1. Manipulasi fisik, yaitu dengan cara melakukan pijatan pada rahim agar janin terlepas dari rahim. Biasanya akan terasa sakit sekali karena pijatan yang dilakukan dipaksakan dan berbahaya bagi oragan dalam tubuh.
2. Menggunakan berbagai ramuan dengan tujuan panas pada rahim. Ramuan tersebut seperti nanas muda yang dicampur dengan merica atau obat-obatan keras lainnya.
3. Menggunakan alat bantu tradisional yang tidak steril yang dapat mengakibatkan infeksi. Tindakan ini juga membahayakan organ dalam tubuh.
Adapun alasan mereka melakukan tindakan aborsi tanpa rekomendasi medis adalah:
1. Ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah. Perlu dipikirkan oleh pihak sekolah bagaimana supaya tetap dipertahankan sekolah meski sedang hamil kalau terlanjur.
2. Belum siap menghadapi orang tua atau memalukan orang tua dan keluarga. Hal ini juga perlu legawa orang tua karena psikologis anak sangat besar.
3. Malu pada lingkungan sosial dan sekitarnya.
4. Belum siap baik mental maupun ekonomi untuk menikah dan mempunyai anak.
5. Adanya aturan dari kantor bahwa tidak boleh hamil atau menikah sebelum waktu tertentu karena terikat kontrak.
6. Tidak senang pasangannya karena korban perkosaan.

Aborsi yang dilakukan secara sembarangan sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil bahkan sampai berakibat pada kematian. Perdarahan yang terus menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian wanita yang melakukan aborsi. Selain itu aborsi berdampak pada kondisi psikologis dan mental seseorang dengan adanya perasaan bersalah yang menghantui mereka. Perasaan berdosa dan ketakutan merupakan tanda gangguan psikologis.

Beberapa akibat yang dapat timbul akibat perbuatan aborsi, yaitu:
1. Pendarahan sampai menimbulkan shock dan gangguan neurologis/syaraf di kemudian hari, akibat lanjut perdarahan adalah kematian.
2. Infeksi alat reproduksi yang dilakukan secara tidak steril. Akibat dari tindakan ini adalah kemungkinan remaja mengalami kemandulan di kemudian hari setelah menikah.
3. Risiko terjadinya ruptur uterus (robek rahim) besar dan penipisan dinding rahim akibat kuretasi. Akibatnya dapat juga kemandulan karena rahim yang robek harus diangkat seluruhnya.
4. Terjadinya fistula genital traumatis, yaitu timbulnya suatu saluran yang secara normal tidak ada yaitu saluran antara genital dan saluran kencing atau saluran pencernaan.

Demikian bahaya dan berisiko tindakan aborsi ini maka sebaiknya berpikirlah ribuan kali untuk melakukannya. Marilah selagi masih bisa mencegah, cegahlah tindakan aborsi demi kesehatan dan keselamatan kecuali ada kondisi khusus yang mengharuskan. (Januari 2009).




FRANSISCA BINTANG THERESIA NAINGGOLAN

0 komentar:


Kaskus

Only


:ilovekaskus

:iloveindonesia

:kiss

:maho


:najis

:nosara

:marah


:berduka


:malu:

:ngakak

:repost:

:repost2:


:sup2:

:cendolbig

:batabig

:recsel



:takut

:ngacir2:

:shakehand2:

:bingung


:cekpm

:cd

:hammer

:peluk



:toast

:hoax:

:cystg

:dp


:selamat

:thumbup

:2thumbup

:angel


:matabelo


:mewek:

:request

:babyboy:


:babyboy1:

:babymaho

:babyboy2:

:babygirl


:sorry


:kr:

:travel

:nohope


:kimpoi

:ngacir:

:ultah

:salahkamar


:rate5

:cool


:bola


by Pakto


:mewek2:

:rate-5

:supermaho

:4L4Y


:hoax2:


:nyimak

:hotrit

:sungkem


:cektkp

:hope

:Pertamax

:thxmomod


:laper


:siul

:2malu:

:ngintip


:hny

:cendolnya


by misterdarvus


:maintenis:


:maintenis2:

:soccer

:devil


:kr2:

:sunny

Posting Komentar