SI SULUNG ITU PEMIMPIN BARISAN LOH ,,,

Bertanya- tanya yach kenapa kok yang di pilih tentang Si Sulung ??

Wajar dong,

Because gadis cantik yang punya blog ini adalah anak yang paling sulung.

hahaha, kepedean bilang cantik.

Biarlah, habisnya gak ada yang mau bilang siska cantik.

Ya bilang diri sendiri aja !!

Aku akan bercerita tentang pengalamanku menjadi anak paling tua dalam keluarga, Menjadi kakak dari 5 orang adek.

Katanya anak sulung itu suka memerintah. Setuju gak ??

Ya jelas siska setuju. Namanya juga paling tua berarti dia lah pemimpinnya, namanya pemimpin pasti tugas nya memerintah.

Namun, Memerintah yang bagaimana bagusnya ??

Memang gak bisa di hindari kalau anak sulung itu suka memerintah adek- adek nya bahkan suka menyuruh ini itu !!

Bagi aku itu boleh- boleh aja, cuma sadar gak si sulung ini kalau mau memerintah ???

Beberapa pendapat bilang kalau Karakteristik Si Sulung

• Pemimpin alamiah, kebanyakan berbakat menjadi politisi, direktur , atau juru bicara perusahaan.
• Bercita-cita tinggi, bisa menyusun target dan mencapainya.
• Suka pilih-pilih
• Akurat, menaruh perhatian pada detail dan ingin selalu sempurna saat bekerja.
• Terorganisir dan kompeten
• Tepat waktu
• Ingin selalu merasa terkendali, kurang suka kejutan.
• Suasana hati gampang berubah
• Kurang sensitif.
• Sulit menerima kata ‘tidak”
• Memiliki kemampuan mengintimidasi
• Kadang-kadang terkesan serba tahu.
• Cenderung bossy, dan merasa dirinya selalu benar.
• Bertanggung jawab dan menjaga peraturan
• Jika merasa ditolak, bentuk protesnya adalah melanggar peraturan
• Selalu berusaha menyenangkan orang lain, khususnya ayah-ibu. Sebisanya tidak akan berkata “tidak” atau tidak setuju karena tidak mau mencari gara-gara.
• Kurang bisa mendelegasikan tugas karena ingin yakin segalanya dikerjakan dengan benar.

Kalau dilihat- lihat, Di pikir- pikir, Di renung- renungkan, Di ingat- ingat ...

Ada beberapa karakteristik itu di aku, tapi sebagian kok kayaknya gak deh !!

Atau aku yang gak bisa baca sifat itu ada di diri aku ya ??

Ini pengalamanku,

Waktu aku smp kelas 2, aku mendapat perlawanan dari adekku dan itu untuk yang pertama kalinya.

Memang aku suka mengatur adek- adek aku semenjak aku smp, aku merasa aku layak dan sudah pantas untuk mulai memimpin adek- adek ku.

Emang benar, hanya saja cara aku salah.

Sudah hampir 2 tahun aku sering memerintah adek- adek aku sampai suatu saat adek aku yang nomor 2 bilang sesuatu waktu aku marahi dia karna gak mau ambilkan sepatu aku di rak sepatu.

Gini nich omongannya:

"Kalau boleh meminta, aku gak akan pernah mau jadi anak pertama. Karna aku sadar kalau aku akan dibenci dan sering  di omongi adek- adek aku dari belakang karena sifat aku yang sok berkuasa. Untung aku anak ke 2 dan yang untung nya aku punya anggota tubuh lengkap untuk bisa mengerjakan dan mengambil segala sesuatu yang aku punya daripada mempunyai anggota tubuh lengkap dapi gak berfungsi kayak orang cacat. Eh ini lagi y kak, jangan sok memerintah kalau diri sendiri gak bisa kakak perintah"

WHAT ??

Itu yang ada di otakku selesai dia campakkan sepatu ku terus pergi berangkat sekolah.

Siapa yang gak pang ling dengarnya ?? Seorang dia yang biasanya juga diam dan gak banyak protes dah berani bilang gitu.

Wajar aja jadi bahan pikiranku kan ??

Untuk sementara memang aku mulai berubah karena omongan dia, ya setidaknya sudah tidak mau lagi memerintah.

Lama- lama aku dasar kalau ternyata aku ini memang tidak bisa dijadikan contoh yang bahkan tidak bisa mendidik adik- adikku.

aku ingat mama pernah bilang sama aku seperti ini,

"Nak, Sungguh suatu kehormatan yang diberikan Tuhan sama mu dengan kamu dijadikan sebagai anak pertama. Berarti kamu itu dikasi kesempatan untuk menjadi pemimpin. Kamu itu hebat dan juga tangguh makanya dipilih jadi siakangan (yang paling tua), berarti ada sesuatu yang luar biasa dari dirimu."

 "Nak, Si sulung itu sama seperti barisan terdepan yang dibelakangnya ada beberapa orang menyambung untuk memanjangkan barisan. Dalam barisan, kamu lah patokannya. Jika kamu geser ke kanan, maka yang dibelakang juga akan bergeser ke kanan untuk meluruskan barisan, Begitu juga ketika kamu bergeser ke kiri. Jadi, apapun yang kamu lakukan atau kamu perbuat pasti kurang lebihnya akan ditiru adik- adikmu"

Nahhhh ,,,,

Sekarang aku mengerti akan peranku sebagai anak paling sulung.

Kamu dah pada ngerti gak say ??

Benar kata mama aku,

Aku sudah mengalaminya sekarang setelah aku tinggal ber 2 dengan adik aku di perumahan kami yang dipekanbaru.

Dulu aku sangat sering keluar- keluar sampai tengah malam dan suka gonta- ganti pacar bahkan sering jahat sama cowok.

Apa yang terjadi ??

Adik aku berani pergi keluar malam- malam juga dan pulang nya tengah malam tanpa pamitan sama aku kakaknya.

Aku cerita ke mama dan yang terjadi aku yang kena marah kan ??

Tentu aja ia, jelas aku yang secara tidak langsung mengajarkan dia seperti itu.

Tapi sekarang aku tidak pernah lagi melakukan hal itu, sebisa mungkin aku selalu berada dirumah dan membantu melakukan pekerjaan rumah.

Memang cara itu berhasil karena adek aku tidak pernah lagi keluar dan ketika dia mau keluar, pasti dia akan berpamitan minta ijin dan dia juga gak pernah pulang tengah malam lagi.

Yeeesssss, Aku berhasil.

Bukan berarti tugas aku sebagai si sulung sampai  sini aja.

Aku harus bisa jadi orang yang berhasil dan harus bisa bersifat yang baik.

Karena kurang lebihnya sifat- sifat aku akan ditiru oleh adik- adik aku.

Kalau aku bisa mencapai kesuksesan yang gemilang, Puji Tuhan adik aku juga pasti akan semangat untuk mencapai kesuksesan itu.

 

Pada dasarnya, Anak tertua biasanya memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga adik-adiknya serta sebagai pemimpin. Situasi ini membantu dalam membangun rasa percaya diri, kedewasaan, kepemimpinan, kemampuan perencanaan, dan prestasi. Namun, karakter 'kakak tertua' sering digambarkan sebagai bossy.

 

 

Anak bungsu dianggap sebagai 'bayi' dalam keluarga dan sering dimanjakan. Ini membuat mereka tumbuh menjadi seseorang yang lucu, senang mengambil risiko, lebih bahagia, ramah, suka mencari perhatian dan lebih sensitif dibandingkan saudara-saudaranya.

 

 

Anak tengah diposisikan di antara dua ekstrem, anak tertua dan anak bungsu. Sehingga, mereka berusaha untuk melakukan hal-hal yang berbeda. Si anak tengah adalah negosiator yang ramah, pandai bersosialisasi, dan patuh. Namun, anak tengah cenderung lebih pemberontak dari saudara mereka.

SO ......

Wahai anak- anak sulung ketahuilah bahwa Di banyak peristiwa dan ayat di dalam Buku-buku suci tiap agama, kita menemukan bahwa Tuhan menginginkan anak-anakNya memiliki tanggung jawab.

Dalam perumpamaan hamba dan talenta, para hamba yang diberi talenta bertanggung jawab menggandakan talenta yang dipercayakan tuannya. 

Hamba yang baik akan diberkati dengan kepercayaan yang lebih besar. 

Demikian juga dengan kita, suatu hari kita harus mempertanggung jawabkan semua yang kita perbuat dalam hidup ini, termasuk berkat yang Tuhan percayakan kepada kita sebagai anak sulung untuk kita kelola. 

Ini waktunya untuk kita wahai anak sulung untuk bisa memberikan contoh yang terbaik untuk adik- adik kita :)

Sebagai kakak yang baik, kita harus mampu menjaga dan Melindungi adik- adik kita. Menajdi teman dah sahabatnya yang bisa dijadikan tempat berbagi cerita dan tempat pemecahan masalah.

Dengan keadaan begini apa mungkin terjadi perpecahan saudara ??

Tidak kan ?

Maka alangkah baiknya kita mencoba nya dan membuktikan bahwa Tuhan tidak salah memilih kita menjadi anak pertama.

Kita pasti bisa !!!

*Semangat ya para kakak- kakak dan abang-abang 

*E N D*

Fransisca Bintang Theresia Nainggolan